
Pada tahun 2024, PT BPR Gianyar Partasedana menyusun laporan keberlanjutan pertamanya sebagai bentuk komitmen terhadap prinsip keuangan berkelanjutan sesuai dengan POJK No. 51/POJK.03/2017. Laporan ini meliputi kinerja ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup dalam periode 1 Januari hingga 31 Desember 2024.
Bank mengadopsi delapan prinsip keuangan berkelanjutan dan menyusun Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) dengan fokus pada pembiayaan yang bertanggung jawab, tata kelola yang baik, pengembangan sektor prioritas, dan kolaborasi lintas sektor. Strategi ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) dan berfokus pada segmen UMKM sebagai tulang punggung perekonomian lokal.
Dari sisi kinerja ekonomi, pendapatan operasional bank tercatat sebesar Rp16,24 miliar dengan laba bersih Rp3,81 miliar. Namun, terjadi penurunan portofolio pembiayaan berkelanjutan sebesar 13,48% dari total portofolio kredit.
Di bidang lingkungan, bank menjalankan program efisiensi seperti pengurangan penggunaan kertas (Rp44 juta, turun dari Rp52 juta pada 2023), kampanye hemat energi dan penggunaan tumbler. Meskipun konsumsi listrik meningkat, langkah digitalisasi ke depan diharapkan akan mengurangi konsumsi energi dan kertas secara signifikan.
Dalam aspek sosial, BPR menyalurkan dana sosial sebesar Rp1,2 juta untuk mendukung kegiatan literasi dan pemberdayaan anak, serta memastikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menjadi budaya kerja. Bank juga memastikan seluruh produk dan jasa telah memenuhi standar keamanan OJK dan melakukan edukasi literasi keuangan kepada masyarakat.
Tata kelola keberlanjutan dijalankan dengan struktur dan sistem yang sesuai prinsip Good Corporate Governance (GCG), melibatkan Direksi dan Dewan Komisaris secara aktif dalam penyusunan dan evaluasi RAKB serta Sustainability Report. Tim khusus dibentuk untuk implementasi, monitoring, dan pelaporan keuangan berkelanjutan.
Melalui laporan ini, BPR Gianyar Partasedana menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan, sambil tetap meningkatkan nilai ekonomi bagi pemangku kepentingan.